Pendidikan, Ilmu, Agama, Kuliah ,

Contoh Khotbah Idul Fitri 1433 H

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى جَعَلَ لِكُلِّ شَئْ ٍسَبَبًا وَاَنْزَلَ عَلَى عَبْدِهِ كِتَابًا عَجَبًا فِيْهِ مِنْ كُلِّ شَئْ ٍحِكْمَةً وَنَبَأً
أَشْهَدُ اَنْ لاَاِلَهَ إِلاَّالله ُالْعَزِيْزُ الْغَفَّارُ مُقَدِّرُاْلاَقْدَارِ مُكَوِّرُالَّيْلِ عَلَى النَّهَارِ تَبْصِرَةً ِلاُوْلىِ اْلاَ لْبَابِ وَاْلاَبْصَارِ شَهَادَةً تُنْجِىْ قَائِلَهَا مِنْ عَذَابِ النَّارِ، وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِى اَرْشَدَناَ إِلىَ صِرَاطِ اْلمُسْتَقِيْمِ لِيُخْرِجَناَ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلىَ النُّوْرِ
اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلَى هَذَا النَّبِيِّ الْكَرِيْمِ مُحَمَّدٍ خَيْرِ خَلْقِهِ وَاَعْظَمِ دَرَجَةٍ عِنْدَ اللهِ
وَعَلَى الِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ
امابعد
الله اكبر    الله اكبر    الله اكبر   ولله الحمد
الله كبيرا والحمدلله كثيرا وسبحان الله بكرة واصيلا
لاإله إلا الله  والله اكبر  الله اكبر ولله الحمد
معاشر المؤمنين رحم كم الله
اتقوا الله حقّ تقاته ولاتموتنّ إلاّوانتم مسلمون
يايها الذين امنوا اتقوالله وقولو قولا سديدا يصلح لكم اعمالكم ويغفرلكم ذنوبكم
ومن يطع الله ورسوله فقد فازفوزا عظيما
قال الله عزّوجلّ
وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ إِذْ قَالُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ عَلَى بَشَرٍ مِنْ شَيْءٍ قُلْ مَنْ أَنْزَلَ الْكِتَابَ الَّذِي جَاءَ بِهِ مُوسَى نُورًا وَهُدًى لِلنَّاسِ تَجْعَلُونَهُ قَرَاطِيسَ تُبْدُونَهَا وَتُخْفُونَ كَثِيرًا وَعُلِّمْتُمْ مَا لَمْ تَعْلَمُوا أَنْتُمْ وَلا آبَاؤُكُمْ قُلِ اللَّهُ ثُمَّ ذَرْهُمْ فِي خَوْضِهِمْ يَلْعَبُونَ.


Ramadhon yang agung berlalu sudah Syahrun ‘Adhiimun Mubaaraqun meninggalkan kita, apakah tahun depan kita dapat menjumpainya lagi ? Wallahu a’lam
 Adapun hari ini (1 Syawal 1432 H) adalah hari yang sepatutnya disyukuri oleh mereka yang telah dapat melaksanakan ibadah shoum Ramadhon dengan landasan iman dan ihtisaaban, karena hari ini adalah hari kemenangan, hari penghapusan dosa, hari kembalinya seseorang yang dikehendaki Allah kepada kesucian (Fitrah) bagai bayi yang baru dilahirkan.

            Hari ini lahir sosok manusia Muttaqin, orang-orang yang memiliki rasa takut, tunduk dan patuh kepada Sang Pencipta (Allah l), pribadi-pribadi yang terbiasa/terlatih mengekang hawa nafsunya, menahan diri dari hal-hal yang sebenarnya bisa dilakukan, menahan diri dari perilaku yang tidak terpuji. Merekalah (orang - orang yang bertaqwa) yang sepatutnya lebih berhak mengemban tugas-tugas kemanusiaan dimuka bumi ini, yakni mengemban tugas sebagai Kholifah fil ard (tugas memakmurkan bumi) sebagai bentuk penghambaan diri kepada Allah l Sang Pencipta 'Alam Semesta.
هُوَ أَنْشَأَكُمْ مِنَ الأرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيهَا.
Artinya :
"Dialah yang telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya …" ( Q.S. Hud : 61 )
Ma’asyiral Muslimin Arsyadakumullah.
           Manusia adalah bagian dari makhluk ciptaan Allah l yang mendapat tugas untuk memakmurkan bumi, sejak awal sejarah kejadiannya diketahui sebagai makhluk yang senantiasa berbuat kerusakan dimuka bumi dan suka menumpahkan darah sesamanya.
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلئِكَةِ اِنِّيْ جَاعِلٌ ِفى اْلاَرْضِ خَلِيْفَةً ط قَالُوْا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَآءَ
Artinya :
“Ingatlah ketika Rabb mu berfirman kepada para Malaikat: ‘Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang Kholifah dibumi’, Mereka berkata : ‘Mengapa Engkau hendak menjadikan Kholifah (pengelola) di bumi itu orang / manusia yang membuat kerusakan didalamnya dan saling menumpahkan darah ?”. ( Q.S. Al-Baqarah : 30 )
 Hanya orang-orang beriman dan bertaqwa yang bisa mengekang dirinya dan membuang jauh-jauh sifat-sifat rendah (berbuat onar dan haus darah dimuka bumi ini) sebab mereka telah memiliki kesadaran yang tinggi, rasa takut yang sangat, tunduk dan patuh kepada Sang Kholiq, Penguasa Alam Semesta ini dalam mengarungi hidup dan kehidupan dimuka bumi ini.
Maka betapa indahnya negeri ini kalau penghuninya orang-orang seperti mereka, orang-orang beriman dan bertaqwa kepada Allah l negeri ini akan menjadi negeri yang aman damai dan sejahtera karena limpahan berkah  dari-Nya.
وَلَوْ َانَّ اَهْلَ اْلقُرى امَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْناَ عَلَيْهِمْ بَرَكتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَاْلاَرْضِ وَلكِنْ كَذَّبُوْا فَاَخَذْنَاهُمْ ِبمَاكَانُوْا يَكْسِبُوْنَ
Artinya :
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.”. ( Q.S. Al-A’raaf : 96 )
 
الله اكبر  الله اكبر  الله اكبر ولله الحمد
Kaum Muslimin Rahimakumullah
             Negeri kita tercinta ini terkenal dengan sebutan "Jamrud Katulistiwa" karena terdiri dari ribuan pulau-pulau yang tersebar disekitar garis katulistiwa, sumber daya alamnya melimpah ruah sedemikian rupa sampai-sampai ada ungkapan "tongkat dan batupun bisa jadi tanaman". Sementara penghuninya mayoritas muslim sebagai umat Islam terbesar di dunia dalam sebuah negara yang berdaulat dan bermartabat.
             Semuanya merupakan karunia yang Allah l berikan kepada bangsa ini, anugerah Allah l yang tak terhitung nilainya, hasil jerih payah (perjuangan) para pendahulu kita. Kalau Allahl telah memberikan kenikmatan kepada satu kaum, tak akan pernah dicabut (diambil) kembali kecuali manusia (kaum) itu sendiri yang merubahnya. Allah l berfirman :
ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ لَمْ يَكُ مُغَيِّرًا نِعْمَةً أَنْعَمَهَا عَلَى قَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَأَنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Artinya :
“Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan merubah suatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum sehingga kaum itu merubah apa yang ada pada diri mereka sendiri dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. ( Q.S. Al-Anfaal : 53 )
            Enam puluh enam tahun silam bangsa Indonesia telah menyatakan kedaulatannya sebagai bangsa yang merdeka, punya harga diri, memiliki martabat yang tinggi karena terbebas dari penjajahan dan penindasan. Inilah yang kemudian diakui sekaligus dibakukan sebagai anugerah/rahmat Allah Yang Maha Esa.
            Anugerah/Rahmat/Nikmat Allah l akan senantiasa dapat dinikmati selama kita pandai-pandai mensyukurinya, kalau terjadi sebaliknya (kufur nikmat) maka Allah l akan mencabut nikmat dan digantikan dengan adzab, yang tidak seorangpun dapat mencegahnya selain-Nya.
إِنَّ اللَّهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلا مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ.
Artinya :
"Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia". ( Q.S. Ar-Rad : 11 )
 الله اكبر  الله اكبر  الله اكبر ولله الحمد
Ikhwany fiddin haadakumullah
             Realita memang menunjukkan bahwa negeri kita yang penduduknya mayoritas muslim, sementara sumber daya alam melimpah ruah, akan tetapi fakta menunjukkan bahwa kita belum mendapat jaminan ketentraman/kedamaian, terlebih lagi musibah bencana menimpa kita tiada henti. Mengapa demikian dan apa yang sebenarnya terjadi ? sebuah pertanyaan yang hanya bisa dijawab dengan kacamata iman, bukan dengan nalar dan realita.
 قُلْ هُوَ الْقَادِرُ عَلَى أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عَذَابًا مِنْ فَوْقِكُمْ أَوْ مِنْ تَحْتِ أَرْجُلِكُمْ أَوْ يَلْبِسَكُمْ شِيَعًا وَيُذِيقَ بَعْضَكُمْ بَأْسَ بَعْضٍ انْظُرْ كَيْهنُصَرِّهالآيَاتِ لَعَلَّهُمْ يَفْقَهُونَ.
Artinya :
“Katakanlah :’Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan adzab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian kamu keganasan sebahagian yang lain. Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahaminya.”   ( Q.S. Al-An’aam : 65 )
            Bencana silih berganti terjadi di berbagai daerah, baik bencana yang datang dari atas (adzaban min fauqikum) berupa letusan gunung berapi sampai tanah longsor, jatuhnya pesawat ataupun bencana yang datang dari bawah kakimu (adzaban min tahti arjulikum) berupa tsunami, gempa bumi, banjir dan sebagainya.
            Dan yang lebih parah adalah bencana kerusakan moral bangsa pada umumnya teruntama dari kalangan atas/pemimpin maupun dari bawah/rakyat jelata, seperti korupsi manipulasi markus (makelar kasus), kebohongan publik, sampai demo-demo buruh protes hasil pemilu, kepentingan-kepentingan seperti inilah yang mencabik-cabik persatuan dan keutuhan bangsa ini.
             Tidak dapat disalahkan kalau hal tersebut dikatakan sebagai adzab dari Allah l yang dimaksudkan dalam ayat diatas tadi. Belum lagi dibidang penegakkan keadilan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat, dalam masalah ini terjadi diskriminasi yang cukup mencolok, hukum ditegakkan terhadap rakyat jelata sementara kepada elit bangsa ini penegak hukum bertindak setengah hati.
            Silih bergantinya bencana alam atau bencana kemanusiaan secara meluas ditengah masyarakat, disadari atau tidak adalah akibat perilaku manusia sendiri, Allah l berkehendak mencicipkan adzab kepada mereka agar manusia dapat merasakan akibat perbuatannya sendiri.
 ظَهَرَاْلفَسَادُ فىِ اْلبَرِّ وَاْلبَحْرِ بِمَاكَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الََّذِى عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ .
Artinya :
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”  ( Q.S. Ar-Ruum : 41 )         
  1.            
Cara pandang yang salah seperti inilah yang ujung-ujungnya selalu memandang remeh sesuatu, perilaku yang menyimpang dari tuntunan dianggap biasa - biasa saja.
Sahabat Anasa pernah berkomentar :
عن أنس رضي الله عنه  قال : إنّكم لتعملون أعمالا هي أدقّ في أعينكم من الشعر كنّا نعدّها على عهد رسول الله همن الموبقات ( رواه البخارى )
Artinya :
Anas berkata : Sesungguhnya kalian benar-benar melakukan perbuatan-perbuatan yang menurut pandangan kalian lebih halus/ringan daripada sehelai rambut. Padahal kami me-nganggapnya pada jaman Rasulullah j sesuatu yang menghancurkan.  ( HR. Bukhari )
            Adalah sikap yang tidak terpuji ketika seseorang atau satu kaum telah mengakui mendapat anugerah Allah tetapi menolak aturan/Syari'at-Nya. Bahkan tidak bersikap hormat manakala merasa berhak mengatur kehidupan ini dengan caranya sendiri karena menganggap Allah tidak menurukan apa-apa kepada manusia.
وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ إِذْ قَالُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ عَلَى بَشَرٍ مِنْ شَيْءٍ قُلْ مَنْ أَنْزَلَ الْكِتَابَ الَّذِي جَاءَ بِهِ مُوسَى نُورًا وَهُدًى لِلنَّاسِ تَجْعَلُونَهُ قَرَاطِيسَ تُبْدُونَهَا وَتُخْفُونَ كَثِيرًا وَعُلِّمْتُمْ مَا لَمْ تَعْلَمُوا أَنْتُمْ وَلا آبَاؤُكُمْ قُلِ اللَّهُ ثُمَّ ذَرْهُمْ فِي خَوْضِهِمْ يَلْعَبُونَ.
Artinya :
" Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya, di kala mereka berkata: "Allah tidak menurunkan sesuatupun kepada manusia". Katakanlah: "Siapa-kah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu perlihatkan (sebahagiannya) dan kamu sembunyikan sebahagian besarnya, Padahal telah diajarkan kepadamu apa yang kamu dan bapak-bapak kamu tidak mengetahui(nya)?" Katakanlah: "Allah-lah (yang menurunkannya)", kemudian (sesudah kamu menyampaikan Al Quran kepada mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya". ( Q.S. Al-An'aam : 91 )
                 Demikianlah sikap kafir Quraisy yang menolak kerosulan Muhammad jdan apa-apa yang disampaikannya dari Rabbnya.
            Kemudian … ! pantaskah kita yang telah mengaku beriman kepada Allah dan Hari Akhir dan yang baru saja mendapat gelar Muttaqin bersikap juga seperti orang kafir Quraisy ?
Itulah peringatan Allah l bagi kita semua yang telah mengaku beriman kepada-Nya, kepada Kitab-Nya, kepada Rasul-Nya yang telah membawa Risalah yang sempurna untuk seluruh umat manusia. Selanjutnya pilihan terpulang kepada kita masing-masing, menjadi orang yang semakin yakin dengan ayat-ayat Allah atau justru mendustakannya, tapi ingat !
وَالَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا صُمٌّ وَبُكْمٌ فِي الظُّلُمَاتِ مَنْ يَشَأِ اللَّهُ يُضْلِلْهُ وَمَنْ يَشَأْ يَجْعَلْهُ عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
Artinya :
  1. “Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami adalah pekak, bisu dan berada dalam kegelapan, Barangsiapa yang dikehendaki Allah (kesesatannya), niscaya disesatkan-Nya. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah (untuk diberi-Nya petunjuk), niscaya Dia menjadikannya berada di atas jalan yang lurus.”  ( Q.S. Al-An’aam : 39 ) 
            Na’udubillahi min dzaalik, marilah kita berlindung kepada Allah l dan memohon pertolongan dan karunia-Nya agar kita tidak salah menentukan pilihan.
Ketahuilah bahwa hidup di dunia yang hanya sekali lewat ini, manusia hanya diminta untuk menentukan sikap, diberi kebebasan untuk memilih menjadi orang yang beriman dengan segala konsekuensinya atau menjadi orang yang kafir/tidak beriman dengan segala resikonya (Imma Mu’minan wa Imma Kafuuron).

            Betapa rusaknya dunia ini kalau dikuasai/dikelola oleh manusia yang memperturutkan hawa nafsu kemusyrikan akan muncul dimana-mana, hidup bergelimang dalam dosa dan kemaksiatan dan nasap atau silsilah keturunan yang tidak jelas karena perselingkuhan dan perzinaan yang dilegalkan, yang lemah menjadi mangsa yang kuat karena kedzalimannya dan sebagainya demikianlah kalau nafsu angkara murka berkuasa sementara kebenaran (Al Haq) harus mengikuti hawa nafsu manusia durjana. Allah menjelaskan dalam firmanNya betepa pengaruh kerusakannya meluas sampai langit dan bumi serta apa yang ada didalamnya.
وَلَوِ اتَّبَعَ الْحَقُّ أَهْوَاءَهُمْ لَفَسَدَتِ السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ بَلْ أَتَيْنَاهُمْ بِذِكْرِهِمْ فَهُمْ عَنْ ذِكْرِهِمْ مُعْرِضُونَ
Artinya :
"andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan (Al Quran) mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu".                    ( Q.S. Al-Mu'minuun : 71 )

الله اكبر  الله اكبر  الله اكبر ولله الحمد
      Haadirotul Kirom Hayaatakum
             Rasul-rasul telah diutus ketengah-tengah umat manusia, para pewarisnya (‘Alim ‘Ulama) berada disekitar jamaahnya dan para mubaligh dihadapan pendengarnya, semuanya telah menyampaikan peringatan-peringatan dari Allahl. Peringatan-peringatan/tadzkiroh, bermanfaatkah ?
 فَلَمَّانَسُوْا مَا ذُكِّرُوْابِه فَتَحْناَعَلَيْهِمْ اَبْوَابَ كُلِّ شَئٍط حَتىَّ اِذَا فَرِحُوْا ِبمَا اُوْتُوْا اَخَذْناَهُمْ بَغْتَةً فَإِذَاهُمْ مُبْلِسُوْنَ
Artinya :
“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan pada mereka. Kami pun membukakan semua pintu kesenangan untuk mereka, sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam sambil berputus asa.”                                                        ( Q.S. Al - An’aam : 44 )
             Janganlah berprasangka bahwa ketika memperoleh keberhasilan diberbagai bidang adalah merupakan keberhasilan karena jerih payah kita sendiri, ketahuilah bahwa sesungguhnya hal itu merupakan Istidraj dari Allah l.
الله اكبر  الله اكبر  الله اكبر ولله الحمد
      Hadirin yang dimuliakan Allah
             Marilah kita kembali, kembali kepada Rabbul ‘Izzati dalam kesucian lahir batin menuju jalan-Nya, menjadi orang-orang yang pandai bersyukur atas nikmat karunia-Nya agar Allah l melipat gandakan nikmat karunia-Nya kepada kita semua. Sehingga hidup kita menjadi berguna bagi diri kita sendiri keluarga kita masyarakat dan bangsa kita tercinta.
 وَإِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ َلاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَاِبىْ لَشَدِيْدٌ
Artinya :
“Dan (ingatlah) tatkala Tuhanmu memaklumkan Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu dan jika kamu mengingkari maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih.”        ( Q.S. Ibrahim : 7 )

            Merekalah yang pandai bersyukur, menyadari dirinya sebagai hamba Allah, melaksanakan perintah-Nya, dapat mengendalikan nafsunya dan bersiap-siap untuk kembali kehadirat-Nya, merekalah yang sebenarnya pandai memanfaatkan kesempatan hidup yang hanya sesaat ini, karena kampung akhirat disediakan Allah hanya untuk mereka yang tunduk patuh kepada-Nya bukan untuk mereka yang senantiasa berlaku sombong/takabur dan senantiasa berbuat kerusakan di muka bumi.
 تِلْكَ الدَّارُ الآخِرَةُ نَجْعَلُهَا لِلَّذِينَ لا يُرِيدُونَ عُلُوًّا فِي الأرْضِ وَلا فَسَادًا وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ. مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ خَيْرٌ مِنْهَا وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلا يُجْزَى الَّذِينَ عَمِلُوا السَّيِّئَاتِ إِلا مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Artinya :
  1. “Negeri akhirat itu Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di muka bumi. Dan kesudahan yang baik itu adalah bagi orang-orang yang bertaqwa. Barangsiapa yang datang dengan membawa kebaikan maka baginya pahala yang lebih baik daripada kebaikannya itu, dan barangsiapa yang datang dengan membawa kejahatan maka tidaklah diberi pembalasan kepada orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu, melainkan seimbang dengan apa yang dahulu mereka kerjakan.”      ( Q.S. Al-Qoshosh : 83-84 )
             Mengakhiri khutbah ini perlu kiranya saya sampaikan pesan-pesan Rasulullah n. yang patut menjadi perhatian kita semua. Maha Suci Allah yang telah mengutus Rasul-Nya Muhammad n. kepada umat akhir zaman, betapa beliau sangat peduli dengan umatnya, Rasul mewanti-wanti kepada umatnya agar setiap sholat selalu  berlindung dari fitnah Dajjal.
 Diriwayatkan dari Abu Hurairah a.ia berkata : bahwa Rasulullah n. bersabda :
 إِذَافَرَغَ أَحَدُكُمْ مِنَ التَّشَهُدِ اْلآخِيْرِ فَلْيَتَعَوُذْ بِاللهِ مِن أَرْبَعٍ : مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ , وَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَ مِنْ فِتْنَةِ آلمَحْيَاوَاْلمَمَاتِ , وَمِنْ شَرِّ المَسِيْحِ الدَّجَّالِ (رواه مسلم)
Artinya :
            “apabila salah seorang diantara kalian telah selesai membaca tasyahud akhir maka hendaknya dia berlindung kepada allah dari empat perkara: dari siksa jahannam, dari siksa kubur dan dari fitnah kehidupan dan kematian serta berlindung dari kejahatan al masih ad dajjal (dajjal yang sang pembuat onar)".   ( HR Muslim )
 Yah…..memang, Dajjal yang asli turun menjelang dunia ini akan berakhir akan tetapi mengingat pesan Rasulullah n, pengikut-pengikutnya telah berkeliaran disekitar umat beliau sejak awal lebih-lebih hari ini, pengaruh ideologi Dajjal telah merasuk demikian kuat dalam kehidupan umat, akibatnya hampir tidak ada lagi pilihan bagi kita selain larut didalamnya, terbukti betapa banyak negeri-negeri yang berpenduduk mayoritas Muslim lebih memilih mengaplikasikan secara luas dan terang-terangan gaya hidup Dajjal daripada Syari’at yang semestinya menjadi pedoman hidup kaum Muslimin.
Oleh karena itu waspadalah! terhadap tipu daya Dajjalis dan sekutu terdekatnya yaitu Syaithon Laknatullah, kalau Syaithon menyusup kepada bangsa jin hanya dapat mempengaruhi jiwa seseorang, akan tetapi kalau Syaithon sudah menyusup kepada bangsa manusia pengaruhnya lebih besar lagi karena ia bisa memaksa orang jadi murtad, mendzalimi orang yang tidak mau mengikuti kesesatannya, na’udzu billahi mindzalik.
Dari Imron bin Husain a. berkata, Rasulullah n. bersabda:
مَا بَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إِلَى قِيَاِم السَّاعَةِ خَلْقٌ اَكْبَرُ مِنَ الدَّجَّالِ
Artinya :
 “ Tidak ada makhluk sejak Adam hingga hari kiamat yang lebih besar (bahayanya) dari pada Dajjal.”    ( HR Muslim )
 Juga dari Umamah a bahwa Nabi n bersabda:
 “ Wahai manusia sesungguhnya tidak pernah ada fitnah dimuka bumi yang lebih besar dari pada fitnah dajjal, semenjak Allah tempatkan anak cucu Adam.”( HR Ibnu Majah )
             Ketauhilah bahwa karakter Dajjal adalah pembohong dengan mengaku-ngaku sebagai Nabi menerima wahyu, memutarbalikkan fakta, memfitnah orang-orang yang ingin menegakkan Syari'at Allah dan Rasul-Nya sebagai perusuh, tukang onar dan ujung-ujungnya teroris. Maka tidak berlebihan kiranya kalau saya kutipkan sebuah hadits yang diriwayatkan dari Hudzaifah a. Ia berkata, bahwa Rasulullah n bersabda :
أَنَا أَعْلَمُ بِمَا مَعَ الدَّجَّالِ مِنْهُ مَعَهُ نَهْرَانِ يَجْرِيَانِ, أَحَدَهُمَا رَأْيِ الْعَيْنِ مَاءٌ اَبْيَضُ وَالآخَرُ رَأْيِ الْعَيْنِ نَارٌ تَأَجَّجُ, فَإِمَّا أَدْرَكَهُ أَحَدٌ فَلْيَأْتِ النَّهْرَ الذَّيِ يَرَاهُ نَارًا, وَلْيُغَضِّيْ, ثُمَّ لَيُطَأْطِئْ رَأْسَهُ فَيَشْرَبَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مَاءٌ بَارِدٌ. (رواه مسلم)
Artinya :
            “ Sungguh, aku lebih tahu daripada Dajjal tentang apa yang dibawa sendiri oleh Dajjal. Dajjal membawa dua sungai salah satunya terlihat mata sebagai air yang putih dan yang lainnya terlihat seperti api, hendaklah ia mendekati sungai yang terlihat seperti api, hendaklah ia meme-jamkan mata dan menenggelamkan kepalanya lalu hendaklah ia minum darinya, karena sesungguhnya itu adalah air yang dingin .”  ( HR. Muslim )
 Dalam Riwayat lain ( Lebih singkat)
مَعَهُ جَنَّةٌ وَنَارٌ فَنَارُهُ جَنَّةٌ وَجَنَّتُهُ نَارٌ
Berat sekali menjatuhkan pilihan ketika berhadapan dengan para Dajjalis, kalau memilih yang seolah air yang menyegarkan kita akan mendapat fasilitas menjadi parthner dalam membangun tatanan kehidupan manusia atas landasan hawa nafsu yang ujung-ujungnya justru akan membakar/membahayakan diri kita terjerumus ke jurang api neraka jahannam dan kalau sebaliknya harus memilih yang nampak api yang membakar tentu akan berpikir seribu kali tetapi justru itulah yang akan mendatangkan kebahagiaan dan keselamatan di akhirat . Wallahu ‘a’lam.
             Oleh karena itu pilihan terpulang kepada kita masing-masing, mau memilih surga Dajjalis yang menyelamatkan kita dari stigma-stigma negatif dan berujung ke jeruji besi (penjara-penjara Thoghut) atau memilih neraka Dajjalis dengan ancaman-ancaman tersebut yang justru pada hakekatnya menyelamatkan kita dari ancaman Allah l adzab jahannam yang berkepanjangan.
Semoga apa yang saya sampaikan ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan mengantarkan kita pada mardhotillah, dan marilah kita sama-sama memanjatkan do'a kepada Allah dengan rendah hati penuh harap dan rasa takut kepada-Nya.
 اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدًا يُوَافىِ نِعَمَهُ وَيُكَافىِءُ مَزِيْدَةً. اللّهُمَّ رَبَّنَالَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِى لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ. اللّهُمَّ صَلِّى عَلَى مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَالِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى اِبْرَاهِيْمَ والِ اِبْرَاهِيْمَ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. اللّهُمَّ اَصْلِحْ وُلاَةَ الْمُسْلِمِيْنَ وَخُذْ بِاَيْدِيْهِمْ إِلىَ سَبِيْلِكَ وَاَجْعَلْ هَوَاهُمْ تَبَعًالِمَاجَاءَ نَبِيُّكَ مُحَمَّدٍ r وَاَرْشِدْهُمْ اِلىَ مَافِيْهِ صَلاَحُ اْلإِسْلاَمِ وَالْمُسْلِمِينَ. اللّهُمَّ اَعِزَّاْلاِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَانْصُرِاْلمُجَاهِدِيْنَ فىِ كُلِّ مَكَانٍ وَزَمَانٍ. اللّهُمَّ فُكَّ اَسْرَ الْمُسْلِمِيْنَ.اللّهُمَّ عَلَيْكَ بِالْحُكَّامِ الطَّوَاغِيْتِ الْمُرْتَدِّيْنَ وَاْلكُفْرَةِ وَالْمُنَافِقِيْنَ وَالْخَائِنِيْنَ. اللّهُمَّ اَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَالْيَهُوْدَ وَالنَّصرى. اللّهُمَّ ارْحَمْناَ بِالْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَاجْعَلْهُ لَناَ اِمَامًا وَّنُوْرًا وَّهُدًى وَّرَحْمَةً.
Ya Allah penguasa Alam Semesta kekuasaan-Mu tak terbatas kasih sayang-Mu melebihi kasih sayang seorang ibu yang menyusui bayinya ampunan-Mu seluas langit dan bumi.
Hamba-hamba-Mu yang sedang berkumpul ditempat ini merengek menjerit memohon dan memanjatkan do’a kepada-Mu, kami yakin Engkau pasti mengabulkan untuk kami semua yang hina ini hamba-hamba-Mu yang sering bermaksiat kepada-Mu berlumuran noda dan dosa yang menghinakan.
Maka ampunilah ya Allah dosa-dosa kami semua minal Muslimin baik yang masih hidup maupun yang sudah tiada, kami bertaubat kepada-Mu dengan taubat yang sesungguhnya
Ya Mujiibas saailin.
 اللّهُمَّ ذَكِّرْناَ مَا نَسِيْناَ وَعَلِّمْناَمِنْهُ مَاجَهِلْناَ وَارْزُقْناَ تِلاَوَتَهُ اناَءَ الَّيْلِ وَاناَءَ النَّهَارِ.
رَبَّناَ تَقَبَّلْ مِنَّاصِيَامَناَ صَلاَتَناَ رُكُوْعَناَ سُجُوْدَناَ تَحْمِيْدَناَ وَتَسْبِيْحَناَ. رَبَّناَ اتِنَا فىِ الدُّنْياَحَسَنَةً وَّفىِ اْلاخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِناَ عَذَابَ النَّارِ. سُبِحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّايَصِفُوْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Share on :


Artikel Terkait :

0 komentar on Contoh Khotbah Idul Fitri 1433 H :

Silahkan berkomentar yang baik dan Jangan Spam !